Melihat dari Sudut Pandang yang Positif | Anastanindya - The Story

Hari ini saya bertemu dengan seseorang yang membuat saya terinspirasi. Membuat saya melihat dari sudut pandang positif. Bukan sesuatu yang besar, tapi cukup membuat saya berkata dalam hati, ‘ah, dia benar-benar manusia berhati besar.’ Pengalaman hidup dia ceritakan dengan gayanya yang sederhana membuat saya berpikir, kenapa saya tidak bisa seperti dia. 

Selama saya hidup 23 tahun ini, beberapa kali saya mengeluhkan hal-hal sederhana, bahkan sangat sederhana. Seperti kenapa uang jajan yang diberikan orang tua saya sedikit, kenapa saya tidak bisa seperti teman-teman saya, kenapa saya seperti ini dan seperti itu. Berbagai macam keluhan keluar dari mulut saya tanpa saya berkaca pada lingkungan sekitar, bahwa banyak orang yang tidak bisa seperti saya, menjalani hidup dengan baik seperti saya.

Jadi, orang itu, orang yang menurut saya berhati besar tersebut, saya temui sore tadi. Pertemuan yang tidak disengaja, tidak direncanakan. Jika saya bisa katakan, dia orang yang kuat, dan bersemangat sekali. Bagi orang yang tidak tahu bagaimana hidupnya, mungkin hanya akan berpikir bahwa dia adalah orang yang ceria. Sesederhana itu. Tapi tidak bagi saya. 

Saya tidak tahu apa yang dia alami sebelumnya hingga ia berkata bahwa ia baru saja menjalani kemoterapi minggu lalu. Kanker Payudara. Entah stadium berapa. Dia bercerita pengalaman demi pengalamannya kemoterapi dengan bersemangat seolah-olah hal itu bukanlah beban baginya. 

Sekarang, kakinya, lebih tepatnya lututnya, sedang sakit karena jatuh minggu lalu. Sisa-sisa efek kemoterapi katanya, agak limbung. Ternyata, ketika saya perhatikan, ia mengenakan semacam alat penyangga pada salah satu tungkainya. Katanya, ia menderita polio sejak balita. Tapi, ketika ia menceritakan hal itu, justru tampak di wajahnya bahwa ia sangat bersyukur pada keadaannya saat ini. 

Ia bercerita bahwa dokter mengatakan, seharusnya ukuran tungkainya saat ini hanya sebesar tungkai balita, tapi sebuah keajaiban terjadi. Tungkainya dapat terus tumbuh hingga hampir sepanjang tungkai satunya. Walau dengan bentuk yang tidak sempurna. 

Hal yang membuat saya salut adalah, ketika ia melihat segala keadaan dalam hidupnya dalam cara pandang yang lain. Ia tidak melihat kekurangan yang ia miliki, tapi melihat dari kelebihan yang dia miliki dibandingkan orang-orang yang mengalami hal yang serupa dengan dia. Sangat berbeda dengan saya yang selama ini sering kali melihat sesuatu dari sisi buruknya, bukan dari sisi baiknya. Saya memang baru saja bertemu dengan dia satu kali, tapi dia sudah membuat saya kagum. 

Melihat dari Sudut Pandang Positif

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *